Hambatan yang Mungkin Akan Kamu Alami Sebagai Lulusan Bootcamp Programmer

testimonial-photo
By. Rr Kintan Dewi Girindra07 Feb 2024
200

Mengikuti suatu bootcamp programmer dan kemudian berhasil lulus bukan merupakan akhir dari perjuangan dalam belajar. Justru, kelulusan adalah awal dari segalanya. Sebagai lulusan bootcamp online maupun offline, tentunya akan ada berbagai tantangan dan hambatan yang dialami. Dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai apa saja hambatan yang dialami oleh lulusan Bootcamp Programmer beserta bagaimana cara menghadapinya.

  1. Kurangnya Pengalaman Dunia Nyata

Bootcamp Programmer dapat memberikan dasar yang kokoh dalam beberapa bahasa pemrograman dan framework paling populer, namun mereka tidak dapat benar-benar mensimulasikan pengalaman bekerja sebagai Software Developer di dunia nyata. Untuk mengatasinya, cobalah fokus pada kualitas daripada kuantitas project dalam Portfolio. Kamu akan menjadi kandidat yang lebih menarik bagi perekrut jika kamu memiliki satu proyek yang sangat baik dan terencana dengan baik daripada tiga atau empat proyek kecil dan sederhana. Bekerja dengan orang lain pada project akan sangat membantu kamu dalam mempercantik Portfolio. 

Salah satu cara cepat dan mudah, adalah dengan mengikuti Hackathon. Kamu akan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan tim dan mempelajari trik serta praktik yang digunakan para Software Developer berpengalaman untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang berfungsi, setidaknya dalam kapasitas tertentu.

  1. Persaingan Ketat

Pasar kerja untuk Software Developer bisa sangat kompetitif dan lulusan Bootcamp Programmer mungkin bersaing dengan kandidat yang memiliki pengalaman bertahun-tahun untuk pekerjaan yang sama. Resume yang menonjolkan skill non-teknis akan membantu kamu untuk menarik recruiter.

Cara lain yang dinilai efektif adalah dengan bergabung ke komunitas programmer. Selain sebagai tempat diskusi, komunitas programmer juga akan membantu kamu untuk memperluas relasi sehingga akan mudah dikenal di berbagai perusahaan.  

  1. Kurangnya Pengetahuan Teknis

Bootcamp Programmer dirancang untuk mencetak para Junior Software Engineer, tetapi tidak banyak bootcamp yang memberikan pelatihan lengkap. Hal ini tidak semata-mata kesalahan bootcamp nya karena setiap bootcamp memiliki batas masing-masing akan seberapa banyak variasi bahasa pemrograman, framework, dan project yang kemungkinan besar dihadapi oleh Software Developer. 

Satu-satunya cara untuk mengatasi kurangnya pengetahuan adalah dengan belajar. Dunia IT akan selalu berkembang. Jika kamu sedang mencari pekerjaan, cobalah belajar dan cari tahu bagaimana kesenjangan ilmu yang kamu miliki dengan skill yang dibutuhkan industri. Kamu dapat menggunakan layanan seperti Pramp untuk berlatih wawancara coding. Software ini akan memberi tahu kamu secara tepat apa yang kurang dan memberikan rekomendasi ataupun saran untuk memperbaiki.

  1. Menyesuaikan Diri dengan Ritme Kerja

Saat kamu beralih dari Bootcamp Programmer  ke dunia kerja, tentunya akan sangat berbeda. Bootcamp bisa sulit, tetapi secara umum, teman sekelas kamu mendukung dan memahami bahwa kamu masih belajar. Kamu hanya perlu mempelajari coding yang sedang dikerjakan oleh perusahaan.