Menjelang pergantian tahun, banyak dari kita yang mulai memikirkan resolusi-resolusi baru termasuk dalam aspek pekerjaan. Tidak hanya tentang “memperbaiki” jenjang karir, momentum ini juga sering digunakan untuk mencari peluang kerja lain. Melalui post ini, ada beberapa langkah yang bisa Anda pertimbangkan untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam memulai bahkan berganti pekerjaan.
Di Indonesia sendiri, dibutuhkan sembilan juta pekerja informasi dan teknologi (IT) pada 2025 – 2030, menurut data Bank Dunia. Namun hanya 16% lulusan ilmu komputer yang berhasil memasuki dunia kerja sebagai developer atau pengembang perangkat lunak alias software. Untuk menjadi Software Engineer yang kompeten, dibutuhkan keterampilan teknis yang mendalam dan pengalaman praktis yang solid.
Menjamurnya Bootcamp saat ini tentunya dikarenakan oleh sejumlah alasan diantaranya, semakin banyak angkatan kerja saat ini yang didominasi oleh Gen Z menunjukkan minat yang besar terhadap dunia teknologi informasi (IT) dan pemrograman.
Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini mulai memasuki dunia kerja. Namun, banyak dari mereka yang menghadapi tantangan signifikan dalam menemukan pekerjaan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka pengangguran yang cukup tinggi di kalangan Gen Z. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa alasan utama di balik fenomena ini.
JavaScript telah mendominasi sebagai bahasa pemrograman yang paling sering digunakan selama bertahun-tahun. Bahasa pemrograman ini berjalan di hampir semua browser modern dan kompatibel dengan sistem operasi Windows, Linux, dan macOS.